Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Media
1.
Media Visual Yang Tidak Diproyeksikan
1.1.
Unsur-unsur media grafis
a.
Unsur
tulisan
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dari unsur tulisan dalam media grafis adalah
kata-katanya yang singkat dan tepat dan bentuk huruf yang mudah dibaca dan
sesuai dengan sifat pesan. Agar mudah dibaca sebaiknya dipilih huruf yang baku,
yang umumnya dipakai oleh percetakan. Namun ada sedikit kelemahan huruf baku
ini yakni kurang menarik karena terlalu biasa dan sering kita temui. Bila ingin
memberi tekatan pada daya tariknya gunakan huruf yang agak bebas, tidak terikat
pada pembakuan. Media grafis memiliki kemungkinan yang banyak untuk membuat
bentuk bebas, sebab seringkali dibuat tidak menggunakan cetakan. Dengan kata
lain, media grafis dapat dibauat lebih artistik.
b.
Unsur
gambar
Beberapa
jenis gambar yang dapat dipakai dalam media grafis yaitu:
a. Gambar
sketsa yaitu gambar buatan tangan, menggunakan pensil atau pena, dibuat tanpa
buatan mistar, jangka dan sebagainya.
b. Gambar
silhuet adalah gambar datar berwarna tunggal seperti bayang-bayang.
c. Gambar
dekoratif adalah yang berperan sebagai penghias dengan banyak melakukan
pengulangan bentuk yang sama.
d. Gambar
deformasi adalah gambar yang dibuat menyimpan dari bentuk yang sebenarnya. Hal ini dibuat untuk
memberikan penekanan pada tertentu yang diutamakan.
e. Gambar
distorsi yaitu gambar yang bentuknya diputarbalikkan.
f. Gambar
lambang yaitu gambar yang mengambil bentuk abstrak atau juga bentuk konkrit dan
diberi arti menurut perjanjian.
g. Gambar
penamang adalah gambar yang memperlihatkan bagian-bagian benda menurut hasil
belahan atau potongan-potongan.
1.2.
Prinsip-prinsip desain grafis
a.
Kesederhanaan
Media
grafis harus ringkas, sederhana dan dibatasi pada hal-hal penting saja. Tulisan
harus sederhana, mudah dibaca dan tidak menggunakan huruf-huruf artistik yang
akan membingungkan.
b.
Kesatuan
Rancangan
media grafis harus harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan
fungsinya secara keseluruhan.
c.
Penekanan
Penekanan
terhadap pesan yang menjadi pusat perhatian dapat dilakukan dengan berbagai
cara yaitu memperbesar, memperjelas, memberi warna atau ruang pada bagian
tertentu.
d.
Keseimbangan
Keseimbangan
dapat berupa keseimbangan formal dan informal. Keseimbangan formal memberi kesan
statis. Kesimbangan informal meliputi unsur-unsur visual ditata sedemikian rupa
secara seimbang tetapi tidak simetris. Hal tersebut dapat memberi kesan dinamis
dan biasanya mempunyai daya tarik yang lebih kuat.
1.3. Pembuatan media grafis
a.
Grafik
Prinsip
pembuatan grafik yaitu:
1. Sederhana,
dapat dibaca dan dipahami
2. Menyoroti
satu atau dua gagasan
3. Harus
ada perbandingan atau hubungan, tanpa perbandingan atau hubungan yang
memberikan arti, sedikit sekali gunanya di dalam menggambarkan statistik secara
grafis
4. Ada
informasi dari jumlah-jumlah yang persis harus ditunjukkan.
b.
Bagan
Prinsip
untuk membuat suatu bagan adalah:
1. Perlu
adanya suatu gagasan pokok
2. Buatlah
dulu sketsa tata letak (lay out) nya seperti gunakan suatu judul sederhana
dalam ukuran sesuai; gunakan lambang visual yang sesuai dengan kemampuan
audience; buatlah menarik, harmonis dan berwarna; hindari penyajian yang rumit
dan hindari penjelasan yang mendetail
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pemakaian bagan:
1. Gunakan
bagan sedemikian rupa sehingga dapat terlihat dengan jelas
2. Bagan
harus dapat menjelaskan ide yang disampaikan
3. Penggunaan
harus benar-benar memperjelas bukan membingungkan
c.
Gambar
dan foto
Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan gambar atau foto yang dijadikan
media yaitu:
1. Disusun
dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai
2. Harus
menggamarkan benda aslinya, jangan ditambah atau dikurangi, walaupun dipandang
dari sudut seni kurang artistik
3. Harus
mampu menunjukkan bagian-bagian yang dianggap penting karena gambar yang tidak
jelas dapat mengkibatkan kesalahan persepsi sasaran
4. Gambar
yang dibuat hendaknya gambar yang hidup, gambar yang sedang menunjukkan
aktifitas. Tujuannya untuk mengembangkan daya imajinasi sasaran
5. Gambarnya
hendaknya dibuat sederhana, jangan terlalu kompleks
d.
Poster
Langkah
pembuatan poster:
1. Pilih
ide pokok/topik yang akan dituangkan dalam bentuk poster
2. Rencanakan
gambar dengan sketsa kasar
3. Pilih
salah satu sketsa untuk diperbesar
4. Perbesar
sketsa menurut ukuran yang dikehendaki
5. Beri
warna, agar dapat memperoleh komposisi warna yang sebaik-baiknya
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam membuat poster:
1. Ilustrasi
jangan terlalu banyak, tetapi buat menarik dan mudah dipahami
2. Teks
yang dicantumkan hendaknya ringkas, jelas dan bermakna serta dapat dibaca dalam
waktu singkat
3. Antara
ilustrasi dan teks harus ada kesinambungan dan keseimbangan
4. Warna
gambar dan kata-kata harus kontras dengan warna dasarnya
5. Harus
mempunyai daya tarik
e.
Leaflet/flyer
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet/flyer/brosur:
1. Content
isi/teks
2. Layout.
Layout berkaitan erat dengan bentuk, ukuran dan conten isi baik teks, gambar
maupun desain lainnya. Layout merupakan panduan awal yan penting untuk
menentukan dimana nantinya teks, gambar dan desain akan diletakkan dalam media
tersebut. Dengan arah penempatan yang telah ditentukan sebelumnya, maka
informasi akan tersusun dengan sempurna dan akan memudahkan untuk melakukan
modifikasi.
3. Typografi.
Pemilihan jenis fonts sangat mendukung estetika tampilan leaflet/flyer/brosur.
Typografi dapat juga dijadikan alternatif pengganti gambar karena font dapat
dimodifikasi sedemikian rupa untuk menggantikan fungsi gambar. Tetapi jangan
menggunakan jenis font yang sulit dibaca, karena akan menylitkan para
pembacanya sendiri.
4. Gambar.
Gambar yang akan dipasangan, sebaiknya sesuaidengan tema leaflet/flyer/brosur.
Penggunaan gambar yang sesuai dengan informasi yang disampaikan akan lebih
mengena di hati pembaca.
5. Warna.
Pemilihan warna yang tepat dapat menambah eneri dalam leaflet/flyer/brosur karena
setiap warna memiliki makna dan arti yang berbeda.
6. Desai
grafis. Penambahan sentuhan desain grafis yang menarik akan membuat tampilan
leaflet/flyer/brosur akan manis terlihat. Desain memang diperuntukkan untuk
memberikan sentuhan tersendiri bagi pembacanya. Sehingga desain dapat menarik
psikologis dan emosi pembaca.
7. Bahan.
Penentuan jenis bahan juga menentukan penampilan kealitas leaflet/flyer/brosur.
f.
Lembar
balik (flip chart)
Lembar
balik terdiri dari dua sisi. Disisi depan yang dihadapkan kepada sasaran berisi
gambar-gambar tunggal, sedangkan sisi yang lain berisi tulisan/penjelasan
tentang gambar yang terliahat. Lembar balik umumnya dibuat di atas sehelai
kertas tebal. Cara menggukan lembar balik ini dengan jalan membalik ke
kebelakang.
Langkah-langkah
dalam pembuatan lembar balik:
1. Carilah
satu topik
2. Jabarkan
topik tersebut menjadi bagian-bagian penting yang akan diterangkan
3. Buat
rancangan.sketsa gambar dan penjelasan uantuk masing-masing bagian
4. Setelah
rancangan selesai, tuangkan gambar dan tulisan pada kertas gambar sesuai ukuran
lembar balik
5. Gabungkan
bagian-bagian tersebut manjadi satu kesatuan lembar balik dengan menggunakan
standart khusus untuk lembar balik dari besi untuk digantungkan; standaar
berdiri bisa dari kayu atau karton; dijilid spiral untuk memudahkan membolak
balik
g.
Booklet
Booklet
sebagai buku dengan teks berbasis cetakan menurut enam elemen yang perlu
diperhatikan (Arsyad, 2011):
1. Konsistensi.
Konsisten format diperlukan dari halaman ke halaman. Konsisten juga termasuk
jarak spasi, jarak antar judul dan baris pertama dan lainnya.
2. Format.
Format booklet bisa dibuat satu kolom atau dua kolom. Format dua kolom umumnya
akan membuat pembaca lebih cepat untuk membaca isi booklet. Pengaturan isi, isi
yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
3. Organisasi.
Upayakan untuk selalu menginformasikan pembaca pada posisi mana mereka berada
dan sejauh mana mereka ada pada teks tersebut. Teks harus disusun sedemikian
rupa sehingga infomasi mudah diperoleh.
4. Daya
tarik. Untuk dapat memotivasi pembaca agar harus melanjutkan materi dalam
booklet dapat dilakukan dengan cara menyajikan bab atau bagian baru dengan cara
yang berbeda. Hal ini yang akan menyebabkan pembaca semakin ingin mengeksplorasi
isi bacaan.
5. Ukuran
huruf. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan sasaran, ukuran standar untuk
sebuah buku teks adalah 12 point. Hindari juga penggunaan haruf kapital untuk
seluruh teks, karena hali ini akan membuat proses membaca menjadi sulit.
6. Ruang
(spasi) kosong
Gunakan
spasi kosong untuk menambah kontras. Hali ini penting untuk memberikan
kesempatan kepada pembaca beristirahat pada titik-titik tertentu.
h.
Papan
flanel
Papan
planel umumnya dipergunakan untuk jarak tidak begitu jauh sekitar 5 meter dan
untuk kelompok belajar yang jumlahnya sedikit, maka ukuran flanel 90 x 120 cm
sudah cukup.
Langkah-langkah
pembuatan papan flanel:
1. Guntingkan
kain flanel sedikit lebih besar dari tripleks yang disediakan
2. Beri
lem permukaan tripleks, kemudian tempelkanlah kain flanel, agar lebih kuat kain
flanel disebelah belakang dapat dipaku dengan paku payung atau paku kayu kecil
3. Agar
lebih rapi, papan flanel tersebut dapat pula diberi bingkai aluminium
4. Berilah
tempat penggantung pada sebelah belakang papan flanel
i.
Flash
card
Adalah
sebuah alat peraga yang terbuat dari karton merupakan suatu rangkain cerita
yang tersusun dan mempunyai ukuran normal 25 x 30 cm. cerita di tulis di
belakang setiap gambar, tetapi cerita tersebut tidak dituliskan langsung pada
gambar yang bersangkutan, akan tetapi gambar yang berikutnyamenceritakan gambar
yang didepanya atau pertama. Flash card ini biasanya digunakan di dalam
pertemuan kelompok yang beranggotakan 30 orang.
Langkah-langkah
pembuatan flash card:
1. Siapkan
materi yang akan dibuat/dituangkan dalam flash card
2. Buat
alur cerita sesuai dengan materi dan setiap tahap dalam cerita dituangkan dalam
bentuk gambar
3. Potong
karton menurut banyaknya gambar dalam cerita
4. Salinlah
gambar-gambar yang telah kita siapkan ke karton yang sudah kita potong-potong
5. Beri
warna dengan baik dan rapi
6. Beri
nomor menurut setiap gambar sesuai cerita
7. Beri
keterangan cerita pada belakang gambar tersebut untuk gambar pertama cerita
pada gambar terkahir dan begitu untuk selanjutnya
Bahan
Ajar Teknik Pengembangan Media