3 Teknik Pengembangan Usaha Bisnis
Data yang diambil dari evaluasi hasil usaha berguna
sebagai dasar pengembangan usaha. Cara yang bisa dikerjakan dalam pengembangan
usaha, di antaranya memperluas usaha dengan kerja sama atau penggabungan usaha.
1. Pengembangan Usaha dengan Memperluas Skala Usaha
Perluasan skala usaha, di antaranya bisa dikerjakan
dengan menambah skala produksi (kapasitas produksi), tenaga kerja, teknologi,
lokasi usaha, serta memperluas sistem distribusi dan jaringan usaha. Penambahan
kapasitas produksi bisa dikerjakan dengan menambah faktor-faktor produksi,
seperti menambah kapasitas mesin, tenaga kerja, bahan baku, modal, dan strategi
pemasaran. Selain itu, pengembangan skala usaha bisa juga dikerjakan dengan
diversifikasi produk.
Pengembangan usaha sangat bergantung pada
produktivitas faktor-faktor produksi sehingga tidak mengakibatkan kenaikan biaya
jangka panjang, tetapi harus meningkatkan produk yang dihasilkan. Dengan
demikian, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika akan melakukan
perluasan skala usaha, di antaranya produktivitas modal dan tenaga kerja, biaya
tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, dan skala produksi yang paling
menguntungkan. Lokasi usaha juga bisa ditambah untuk memperluas skala usaha,
baik di kota maupun di negara lain.
2. Pengembangan Usaha dengan Memperluas Cakupan Usaha
Pengembangan cakupan atau disebut juga diversifikasi
usaha, di antaranya bisa dikerjakan dengan menambah variasi jenis, wilayah, dan
produk usaha baru. Diversifikasi usaha bisa dikerjakan dalam berbagai bidang
usaha. Misalnya, di bidang pertanian, industri, jasa angkutan, dan perdagangan.
3. Pengembangan Usaha dengan Melakukan Kerja Sama, Penggabungan,
dan Ekspansi Usaha
Kerja sama usaha bisa dikerjakan dalam bentuk joint
venture, yaitu bentuk kerja sama antara perusahaan domestik dan perusahaan
asing. Perjanjian kerja sama ini harus diketahui dan disetujui pemerintah.
Proses terjadinya joint venture bisa dikerjakan dengan berbagai cara, di
antaranya trust, holding company, sindikat, dan kartel.
a.
Trust
Trust adalah bentuk organisasi perusahaan yang
didirikan untuk menghindari kerugian setiap anggota dan memperbesar keuntungan
perusahaan. Trust bisa dikerjakan dengan menggabungkan beberapa perusahaan
(merger) menjadi satu dan setiap perusahaan yang bergabung melebur menjadi
sebuah perusahaan besar. Seluruh kekayaan setiap perusahaan anggota dipindahkan
menjadi perusahaan baru.
b.
Holding
Company
Holding company dikerjakan oleh perusahaan yang
kondisi keuangannya kuat untuk memiliki perusahaan lain dengan cara membeli
saham-sahamnya. Perusahaan yang saham-sahamnya telah dibeli tidak lagi memiliki
kekuasaan apa-apa karena semua kebijakan ditentukan oleh holding company.
Dengan demikian, kekayaan dan kekuasaan perusahaan yang dimiliki holding
company dialihkan kepada holding company.
c.
Sindikat
Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang untuk
melaksanakan proyek khusus berdasarkan sebuah perjanjian. Bentuk kerja sama ini
biasanya terbatas dikerjakan pada bidang keuangan yang dikerjakan oleh
sekelompok investor untuk mengkombinasikan sumber-sumber keuangan dengan cara
menjualbelikan surat-surat berharga dari suatu perusahaan.
d.
Kartel
Kartel adalah persekutuan antara beberapa perusahaan
sejenis berdasarkan suatu perjanjian tertentu, tetapi setiap perusahaan tetap
berdiri sendiri, memiliki kedudukan sama, dan sewaktu-waktu bisa membatalkan
Perjanjian yang telah disetujui. Ada beberapa jenis kartel, di antaranya kartel
daerah, kartel produksi, kartel kondisi, kartel pembagian laba, dan kartel
harga.
1.
Kartel daerah dikerjakan dengan
membagi daerah pemasaran dikuasainya sehingga perusahaan tidak boleh menjual
barangnya daerah lain yang bukan daerah kekuasaannya.
2.
Kartel produksi dikerjakan
dengan mengadakan perjanjian untuk menentukan luas produksi setiap perusahaan
yang bekerja sama.
3.
Kartel kondisi dikerjakan
dengan membuat perjanjian yang di dalamnya mengatur syarat-syarat penjualan,
syarat penyerahan barang, tempat, penjualan, penjualan tunai dan kredit, serta
pemberian potongan.
4.
Kartel pembagian laba dikerjakan
dengan membuat perjanjian yang mengatur besarnya laba yang akan diterima oleh
setiap anggota. Laba dibagi berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai
oleh setiap anggota.
5.
Kartel harga dikerjakan dengan
membuat perjanjian yang menentukan harga minimum dari barang-barang yang dijual
sehingga bentuk ini bisa mengurangi persaingan harga 'di antara para anggota.
Baca juga: Analisis Resiko Dalam Menjalankan Usaha Bisnis
Baca juga: Analisis Resiko Dalam Menjalankan Usaha Bisnis