Pengakuan Barat terhadap Peran Akuntansi Islam
Seorang guru besar Akuntansi berkebangsaan Amerika menulis sebagai berikut:
“...the introduction of Arabic numerical greatly facilitated the growth
ofaccounting" (lihat Hendrickson, 1992) dalam bukunyaAccounting
Theory. Penulis sengaja mengutip ucapan seorang penulis Barat dalam membahas
topik ini. Hal ini dilakukan karena mengingat suatu anggapan bahwa penulis
Timur khususnya yang beragama Islam hanya mencocokcocokkan kemajuan teknologi
yang dicapai sekarang dengan konsep Islam itu sendiri. Kutipan ini menandai
bahwa anggapan tadi dapat kita catat bahwa penggunaan angka Arab (1,2,3, dan
seterusnya) mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu akuntansi.
Terdapat dua kata ”akuntansi” dan "Islam. ” Yang kita maksudkan dengan
akuntansi dalam tulisan ini adalah comprehensive accounting yang hakikatnya
adalah sistem informasi, penentuan laba, pencatatan transaksi yang sekaligus
pertanggungjawaban (accountability). Sementara itu, Islam dalam konteks ini
dihubungkan dengan sifat-sifat keadilan, kejujuran, dan kesejahteraan yang
dibawanya yang sesuai dengan ketentuan Ilahi. Antara akuntansi dan nilai Islam
terdapat hubungan dan kaitan yang erat dan mempunyai tujuan dan arah yang
saling mendukung atau komplementer.
Akuntansi kapitalis adalah alat ideologi kapitalis untuk mencapai tujuannya
khususnya mencapai kesejahteraan material yang diinginkannya. Akuntansi
kapitalis Iahir dari masyarakat kapitalis dengan sistem ekonomi kapitalis dan
ideologi sekuler rasional yang dianutnya. Jika awalnya sistem ekonomi
kapitalisme merupakan sistem ekonomi saja, namun pada saat ini sistem ini telah
merambah ruang politik, kenegaraan dan bahkan ideologi atau tata cara
kehidupan. Akuntansi kapitalis sejalan dengan ide kapitalisme untuk
mengakumulasi kekayaan dan memaksimalkan kekayaan untuk kePentingan pemodal.
Dengan pandangan hidup ini, kapitalis pasti memiliki perbedaan yang mencolok
dengan sistem ideologi lainnya misalnya Yang berbasis agama sehingga dapat
dipastikan bahwa kapitalisme tidak sesuai dengan sistem ekonomi agama mana pun.
Sumber: Buku Teori Akuntansi - Sofyan Safri Harahap