12 Karakteristik dan Keterbatasan (Characteristics and Limitations) Akuntansi dan Laporan Keuangan
Terdapat 12
( dua belas ) karakteristik dan keterbatasan (characteristies and limitations) akuntansi dan laporan keuangan, yang
dinyatakan dalam APB Statement No 4, yaitu :
- Laporan Bersifat Historis (historis report)
- Bertujuan Umum (general purposes)
- Berhubungan dengan Hal yang penting (fundamentally related)
- Klasifikasi (classfication)
- Ikhtisar (summarization)
- Pengukuran dalam Nilai Uang (measurement in term of money)
- Dasar Pengukuran (measurement bases)
- Menggunakan Taksiran dan Pertimbangan (estimates and judgment)
- Konsevatisme (conservatism)
- Substance Over Form
- Terminologi Teknis (technical terminology)
- Audience
Dengan penjelasannya, sebagai berikut:
1. Laporan
Bersifat Historis
Akuntansi keuangan dan laporan keuangan bersifat historis, yaitu
terutama menginformasikan transaksi dan kejadian waktu lampau.
2. Bertujuan Umum
Laporan
keuangan, disusun dan disajikan untuk memenuhi kepentingan umum yang terdiri
dari beberapa kelompok kepentingan, dan tidak dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak atau kelompok tertentu.
3. Berhubungan dengan Hal Penting
Laporan
keuangan berhubungan dengan aspek-aspek yang penting atau fundamental dari
posisi keuangan perusahaan atau neraca, dan perubahan atas posisi keuangan yang
tercermin dalam laporan laba-rugi perusahaan.
4.
Klasifikasi
Informasi
tentang posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan diklasifikasikan sesuai
dengan kebutuhan pokok dari para kreditor, pemilik dan pemakai lainnya.
5. Ikhtisar
Transaksi
dan kejadian lain yang berkarakteristik sejenis dari suatu perusahaan,
dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk ikhtisar.
6. Pengukuran dalam Nilai Uang
Laporan keuangan, diukur didasarkan
satuan unit moneter atau uang, di Indonesia adalah rupiah karena tekanan
inflasi tidak tidak direfleksikan dalam pengukuran laporan keuangan. Dengan
perkataan lain, daya beli rupiah dianggap bersifat konstan atau tidak berubah.
7. Dasar Pengukuran
Akuntansi keuangan, mengakui alternatif metode penilaian yang dapat
digunakan sebagai dasar pengukuran (measurement bases), selain dari harga perolehan atau harga pertukaran. Contoh alternatif metode penilaian tersebut adalah ( l) nilai bersih
yang dapat direalisasikan (net realizable value)
untuk menilai atau mengukur pos piutang, (2) Harga pokok atau harga pasar mana
yang lebih rendah (cost or market which ever is lower atau disingkat COMWIL ) untuk mengukur pos
persedian dan surat berharga, dan (3) harea perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan,
untuk pos aktiva tetap.
8. Menggunakan Taksiran dan Pertimbangan
Adanya kompleksitas dan ketidakpastian aktivitas ekonomi, sering kali
pengukuran dengan pasti sulit dilakukan. Dalam hal ini, proses penyusunan
laporan tidak dapat dihindarkan untuk menggunakan taksiran dan berbagai
pertimbangan (estimates and judgment)
Walaupun, akuntansi keuangan mengakui alternatif metode
penilaian dan penggunaan
taksiran dengan berbagai pertimbangan, dalam operasionalnya menganjurkan metode yang dianut diterapkan secara konsisten dengan
periode sebelumnya, sehingga informasi berdaya banding (comparability) dan
berdaya uji (verifiabilty)
9. Konservatif
Bersikap
hati-hati dalam menghadapi unsur ketidakpastian yaitu penyusunan laporan
keuangan direfleksikan pada kecenderungan umum apabila ada transaksi atau
kejadian yang belum pasti, dengan mengakui sedini mungkin biaya atau kerugian yang kurang menguntungkan, tetapi tidak
boleh mengantisipasikan pendapatan yang akan diperoleh. Dengan perkataan lain,
adalah pengakuan minimal yang menghasilkan laba bersih (net income) atau aktiva
bersih (net asset) dengan jumlah yang sedikit lebih kecil.
10. Subtance Over Form
Meskipun,
akuntansi keuangan menaruh
perhatian terhadap keduanya, yaitu konsekuensi ekonomi dan hukum dari suatu
transaksi dan kejadian. Akan tetapi, akuntansi keuangan dan laporan keuangan,
lebih menekankan pada makna
ekonomi suatu transaksi atau kejadian daripada bentuk hukumnya, apabila
keduanya berbeda.
11. Terminologi Teknis
Akuntansi keuangan dan laporan keuangan, menggunakan terminologi atau
istilah-istilah yang berlaku umum yang dikonotasikan secara khusus menjadi
istilah teknis akuntansi.
12. Aundience
Para pemakai laporan keuangan, secara umum dianggap memahami, praktik
bisnis, bahasa atau istilah teknis akuntansi, dan sifat informasi yang
dilaporkan.
Sumber: Diklat Kuliah; Teori Akuntansi