Memanfaatkan Informasi Akuntansi Berperilaku Sesuai dengan Orientasi Keingintahuannya
Setiap pengambilan keputusan dalam memanfaatkan informasi akuntansi itu berperilaku sesuai dengan orientasi keingintahuannya sebagai berikut :
Informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai tertentu belum tentu demikian bagi pemakai lainnya. Konsekuensinya, dicoba menyajikan informasi beragam, sementara itu, tempat, luas, dan biayanya, terbatas; Sehingga, diusahakan penyajian informasi dengan pengungkapan yang cukup memadai, ini berarti, berada dalam interval kebutuhan pengungkapan yang berlebihan dengan pengungkapan informasi yang kurang.
Dalam hal ini, keberadaan informasi akuntansi sesuai dengan konsep dan standarnya, dimaksudkan untuk memenuhi para pemakai eksternal perusahaan secara umum, bukan untuk kelas pemakai tertentu atau individu. Sehingga, dalam pelaporan keuangan itu mempertimbangkan berbagai kebutuhan informasi dalam arti luas dan umum.
Sehubungan dengan itu, suatu informasi bisa menjadi tidak berguna, karena tidak dapat dimengerti. Namun, demikian suatu informasi mungkin relevan dalam situasi tertentu, akan tetapi tidak dimengerti Oleh pemakainya, sehingga tidak dapat dimanfaatkan dalam situasi dimaksud. Sebenarnya relevansi itu, tergantung pada kapasitasnya dalam mengurangi unsur ketidakpastian dalam rangka meniadakan risikonya. Hal ini berarti, bahwa bagaimana memahami dan menafsirkan informasi untuk dimanfaatkan dalam situasi tertentu.
- Apakah informasi akuntansi itu berguna atau tidak, dan apakah dapat dimanfaatkan secara optimal.
Informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai tertentu belum tentu demikian bagi pemakai lainnya. Konsekuensinya, dicoba menyajikan informasi beragam, sementara itu, tempat, luas, dan biayanya, terbatas; Sehingga, diusahakan penyajian informasi dengan pengungkapan yang cukup memadai, ini berarti, berada dalam interval kebutuhan pengungkapan yang berlebihan dengan pengungkapan informasi yang kurang.
- Apakah tidak kekurangan atau diperlukan informasi baru yang dapat menambah kegunaannya, sehingga keputusannya dapat dilakukan dengan lebih baik.
- Apakah informasi akuntansi tersebut, bisa dipelajari dan dimengerti.
Dalam hal ini, keberadaan informasi akuntansi sesuai dengan konsep dan standarnya, dimaksudkan untuk memenuhi para pemakai eksternal perusahaan secara umum, bukan untuk kelas pemakai tertentu atau individu. Sehingga, dalam pelaporan keuangan itu mempertimbangkan berbagai kebutuhan informasi dalam arti luas dan umum.
Sehubungan dengan itu, suatu informasi bisa menjadi tidak berguna, karena tidak dapat dimengerti. Namun, demikian suatu informasi mungkin relevan dalam situasi tertentu, akan tetapi tidak dimengerti Oleh pemakainya, sehingga tidak dapat dimanfaatkan dalam situasi dimaksud. Sebenarnya relevansi itu, tergantung pada kapasitasnya dalam mengurangi unsur ketidakpastian dalam rangka meniadakan risikonya. Hal ini berarti, bahwa bagaimana memahami dan menafsirkan informasi untuk dimanfaatkan dalam situasi tertentu.