BacaNulis.Com – Memotong kuku merupakan aktivitas rutin yang dilakukan. Biasanya sepekan sekali yang bertujuan supaya bersih dan indah dipandang. Jika kuku panjang, walau bersih tetap ada kesan jorong orang melihatnya dan juga mempersulit hal-hal aktivitas dengan tangan, misalnya makan (menggunakan tangan saat makan secara langsung).
Islam menganjurkan kepada umatnya untuk hidup bersih. Salah satunya adalah dengan rutin memotong kuku. Rutin dengan hari tertentu yang bisa dijadwalkan, karena tentu juga tak mungkin potong kuku setiap hari. Kuku juga butuh proses untuk tumbuh panjang.
Potong kuku yang bertujuan untuk membersihkan diri. Sangat disayangkan jika tidak berniat untuk kebaikan (pahala). Dengan tahu adanya hari-hari yang dianjurkan untuk memotong kuku, hal ini akan menambah faedah. Bersihkan diri sekaligus menambah amal pahala dengan mengikuti sunnah.
Hari-Hari Memotong Kuku Yang Disunnahkan
Pada literatur Islam, Imam Ibnu Qosim Al-Gazhi di dalam kitabnya yang berjudul ” Hasyiyah al Bajuri” menyebutkan hari-hari yang dianjurkan untuk memotong kuku adalah hari Jum’at, Senin, dan Kamis. Sesuai dengan penjelasan syair berikut ini:
:ومثل يوم الجمعة فى سن ذلك يوم الخميس ويوم الاثنين دون بقية الايام
“Seperti hari Jum’at, hari-hari seperti Kamis dan Senin disunnahkan untuk memotong kuku, adapun hari selainnya sebagai berikut;
قَصُّ الْأَظَافِرِ يَوْمَ السَّبْتِ اٰكِلَةٌ # تَبْدُوْ وَفِيْمَا يَلِيْهِ يُذْهِبُ الْبَرَكَهْ
“Memotong kuku hari Sabtu menimbulkan penyakit yang menggerogoti tubuh. Melakukan hal serupa pada hari Ahad menyebabkan hilangnya barokah.”
وَعَالِمٌ فَاضِلٌ يَبْدُوْ بِتَلْوِهِمَا # وَاِنْ يَكُنْ فِي الثُّلَاثَا فَاحْذَرِ الْهَلَكَهْ
“Memotong kuku pada hari senin menjadi orang alim dan mempunyai keutamaan, dan jika dilakukan di hari selasa menyebabkan kebinasaan.”
وَيُوْرِثُ السُّوْءَ فِي الْأَخْلَاقِ رَابِعُهَا # وَفِي الْخَمِيْسِ الْغِنٰى يَأْتِىْ لِمَنْ سَلَكَهْ
“Dan pada hari keempat, yaitu Rabu, memotong kuku dapat menyebabkan buruk akhlak. Dan di hari Kamis, melakukannya mendatangkan kekayaan.”
وَالْعِلْمُ وَالْحِلْمُ زِيْدَا فِىْ عُرُوْبَتِهَا # عَنِ النَّبِيِّ رُوَيْنَا فَاقْتَفُوْا نُسُكَهْ
“Dan menambah ilmu dan sifat santun, jika dilakukannya pada hari Jum’at. Demikianlah kami riwayatkan dari Nabi Saw.”
Akan tetapi ada sebuah riwayat yang menerangkan tidak ada batasan hari untuk memotong kuku. Memotong kuku di hari apa saja boleh. Berikut ini sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم عَن قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ السَّبْتِ خَرَجَ مِنْهُ الدَّاءُ وَدَخَلَ فِيْهِ الشِّفَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْأَحَدِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْفَاقَةُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْغِنَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الاثْنَيْنِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْعِلَّةُ وَدَخَلَتْ فِيْهِ الصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الْبَرَصُ وَدَخَلَتْ فِيْهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الأَرْبَعَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الْوِسْوَاسُ وَالْخَوْفُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْأَمْنُ وَالصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ الْخَمِيْسِ خَرَجَ مِنْهُ الْجُذَامُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دَخَلَتْ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَخَرَجَ مِنْهُ الذُّنُوْبُ.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW pernah berkata; Barang siapa memotong kukunya pada hari Sabtu maka akan keluar darinya penyakit dan masuk ke dalamnya obat. Barang siapa memotong kukunya pada hari Ahad maka akan keluar darinya kemiskinan dan masuk ke dalamnya kekayaan. Barang siapa memotong kukunya pada hari Senin maka akan keluar darinya kecacatan dan masuk ke dalamnya kesehatan.
“Barang siapa memotong kukunya pada hari Selasa maka akan keluar darinya penyakit barosh dan akan masuk ke dalamnya kesembuhan. Barang siapa memotong kukunya pada hari Rabu akan keluar darinya penyakit waswas dan ketakutan dan akan masuk ke dalamnya keamanan dan kesehatan. Barang siapa memotong kukunya pada hari Kamis akan keluar darinya penyakit kusta dan akan masuk ke dalamnya kesembuhan. Barang siapa memotong kukunya pada hari Jumat maka akan masuk ke dalamnya rahmat dan keluar darinya dosa-dosa.”
Dari yang disampaikan diatas, menurut ulama-ulama Syafi’iyah mengungkapkan tidak ada larang memotong kuku selain hari Jum’at, namun pada hari Jum’atlah memotong kuku yang paling baik. Karena memang anjuran pokonya adalah membersihkan diri, dengan salah satunya memotong kuku. Jadi tidak ada batasan terkait hari-hari tertentu.